Perdagangan Cryptocurrency telah jadi tren dalam lebih dari satu th. paling akhir. Namun, tahukah Anda bahwa crypto bisa bikin seseorang kecanduan lebih-lebih harus direhabilitasi efeknya layaknya main judi online?
Menurut Aaron Sternlicht, ada seseorang konselor dan di antara pendiri Family Addiction Specialist di New York, orang yang berinvestasi dan bertransaksi cryptocurrency tidak cuma mengembangkan masalah patologis, tetapi juga kecanduan.
“Kecanduan mata duit kripto melibatkan dorongan patologis dan obsesi bersama keinginan untuk dapat terus-menerus memperdagangkan mata duwit kripto tersebut, terlepas dari konsekuensi negatif untuk aktivitas pribadi dan/atau profesional layaknya kerugian finansial, kerusakan hubungan, problem karier, dan permasalahan kesehatan mental,” kata Sternlicht dilansir Newsweek.
Gagal menghentikan atau memoderasi perdagangan mata uang kripto
Terus-menerus memikirkan kripto saat tidak bertransaksi atau kala tidak terlibat didalam aktivitas terkait, seperti memeriksa harga atau membaca berita berkenaan kripto
Merasa bersalah, malu atau menyesal tentang perilaku yang terkait bersama dengan cryptocurrency tersebut.
Menghabiskan lebih banyak duwit atau waktu untuk terlibat didalam crypto daripada yang Anda inginkan
Menyembunyikan kehilangan berasal dari orang yang dicintai
Berbohong, mencuri, menjual aset ataupun meminjam untuk terlibat didalam perdagangan mata uang kripto
Habiskan duit untuk memperdagangkan mata uang kripto daripada membayar makanan atau tagihan.
Membahayakan hubungan, karier, atau peluang pendidikan bersama dengan mengorbankan perdagangan
Kesulitan berkonsentrasi pada aktivitas mutlak seperti pekerjaan atau sekolah dikarenakan crypto
Kehilangan minat pada aktivitas atau hobi cryptocurrency yang tidak berkaitan, terlebih yang menurut Anda menggembirakan
Kesulitan bersantai atau tidur gara-gara crypto, atau memeriksa harga crypto di sedang malam.
Namun, kecanduan kripto belum secara resmi diakui sebagai problem kesehatan mental di kalangan profesional.
“Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, waktu ini kecanduan kripto dipandang sebagai sub-jenis problem judi online yang mirip dengan kecanduan,” kata Sternlicht.
Setelah kecanduan seperti main judi online, individu merasakan dorongan yang tidak terkendali untuk terus bertransaksi dan terlibat dalam aktivitas berkenaan kripto, meskipun perihal itu dapat mengganggu segi lain berasal dari kehidupan mereka.
Kondisi ini sebabkan individu kehilangan kendali atas perilakunya secara progresif. Saat terlepas kendali, seseorang berani mengambil risiko finansial yang lebih besar demi merasakan kesenangan dan kesenangan yang sama.
Saat tidak bermain crypto, mereka dapat menunjukkan gejala layaknya depresi, kegalauan, lekas marah, perubahan suasana hati, dan insomnia.
Selain Hobi Main Judi Online, Adu Merpati Juga Jadi Ajang Judi